Isomer Senyawa Hidrokarbon
Pada senyawa
hidrokarbon dikenal dengan istilah isomer. Isomer
adalah suatu keadaan di mana dua senyawa atau lebih yang mempunyai
rumus molekul kimia yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.
Isomer
Cobalah perhatikan struktur berikut.
Hitunglah jumlah
atom C dan atom H pada kedua struktur di atas! Ternyata jumlahnya sama bukan?
Yaitu 5 atom C dan 12 atom H.
Cobalah juga perhatikan struktur berikut.
Kedua struktur tersebut juga sama-sama memiliki 4 atom C dan 8 atom H. Seperti itulah gambaran dari isomer. Secara garis besar isomer dibagi menjadi dua, yaitu isomer struktur, dan isomer geometri.
ISOMER STRUKTUR
Isomer struktur dapat dikelompokkan menjadi: isomer rangka, isomer posisi, dan isomer gugus fungsi.
a.) Isomer
rangka adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama
tetapi kerangkanya berbeda.
Contoh
pada alkana, alkena, dan alkuna.
1)
Pentana (C5H12).
CH3-CH2-
CH2-CH2-CH3
n-pentana
CH3-CH-
CH2-CH3
2-metilbutana
|
CH3
Pada alkena dan alkuna, letak
ikatan rangkapnya sama tetapi bentuk kerangka bangunnya berbeda.
Contoh
:
1) Alkuna C6H10
2)
Pentena (C5H10)
CH2
= CH-CH2-CH2- CH2-CH3
1-heksena
CH2
= CH-CH-CH2-CH3
3-metil-1-pentena
|
CH3
CH2
= C-CH2- CH2-CH3
2-metil-1- pentena
|
CH3
b.) Isomer
posisi adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi
posisi gugus fungsinya berbeda.
Contoh pada alkena dan alkuna.1) Alkuna dianggap mempunyai gugus fungsi isomer dimana letak gugus fungsinya berbeda.

Contoh
di atas : 1 heksuna berisomer posisi dengan 2-heksuna
4-metil-1-pentuna berisomer posisi 4-metil-2-pentuna
1-heksuna berisomer rangka dengan 4-metil-1-pentuna
2)
Heksena (C6H12)
CH2=
CH – CH2 – CH2 – CH2 -CH3
1-heksena
CH2-
CH= CH2 – CH2 – CH2 -CH3
2-heksena
3)
Butuna (C4H6)
CH C-CH2-CH3
1-butuna
CH3-C C-CH3
2-butuna
c.) Isomer
fungsi adalah Isomer struktur yang mempunyai bentuk kerangka yang sama
namun ikatan rangkapnya berbeda.
Contohnya bisa Anda lihat gambar dibawah ini.
ISOMER GEOMETRI
Isomer
geometri adalah
senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi struktur ruangnya
berbeda. Isomer geometri disebabkan oleh susunan atom dalam
ruang. Jadi bila ada 2 senyawa hidrokarbon yang bentuk strukturnya sama, baik
kerangkanya maupun letak gugus fungsionalnya sama, masih mungkin berbeda jenis
jika susunan atom dalam ruangnya berbeda.
untuk
lebih jelasnya akan diuraikan dalam 2 macam bentuk isomer geometri
di bawah ini :
a.) Isomer Cis-Trans
Alkena mempunyai 2 contoh isomer geometri yaitu cis
dan trans. Syarat utama terbentuk isomer Cis-Trans adalah
terdapat ikatan rangkap dua (C=C) yang tiap-tiap karbon (C) dalam ikatan
rangkap tersebut mengikat atom atau gugus atom yang berbeda. Untuk membedakan
Alkena yang mempunyai isomer Cis-Trans atau tidak, perhatikanlah dua contoh
senyawa di bawah ini :
1. CH2=CH-CH3
bila digambarkan bentuk strukturnya secara lengkap akan tampak sebagai berikut
:

2.)
Perhatikan 2- butena CH3-CH=CH-CH3, bila
digambarkan dibawah ini :

-1-propena
(CH2=CH-CH3) tidak mempunyai isomer cis-trans
-2-butena
CH3-CH=CH-CH3 mempunyai isomer cis-trans.
Bentuk senyawa di
atas mempunyai isomer Cis-Trans yang digambarkan sebagai berikut:

Bila gugus yang sama dalam kedua karbon yang berikatan rangkap ( C=C ) terletak dalam satu sisi disebut Cis, sedangkan bila gugus yang sama dalam kedua karbon yang berikatan rangkap terletak berseberangan disebut trans.

b.) Isomer Optis Aktif
Isomer optis aktif terjadi pada senyawa karbon yang
mengandung C kiral. Coba lihat Atom C yang berwarna coklat dibawah,
atom C tersebut keempat tangannya mengikat 4 atom (gugus atom) yang berbeda.
Atom C tersebut mengikat :

Atom
C yang keempat tangannya mengikat gugus atom berbeda disebut atom C kiral.
Untuk
memahami isomer ini dibutuhkan model 3 dimensi, misalnya tangan kita. Walaupun
bagian tangan kanan dan kiri kita sama namun secara keseluruhan berbeda, tangan
kiri dan kanan satu sama lainnya ibarat bayangan cermin.
Senyawa Hidrokarbon
P Senyawa
karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon karena hanya terdiri dari dua
unsur, yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Meskipun demikian jumlah senyawa yang
dihasilkan dari kedua unsur ini sangat banyak. Macam – macam atom karbon, yaitu
atom karbon primer, sekunder, tersier, dan kuarterner. Keistimewaan atom karbon
yang dapat membentuk ikatan kovalen sebanyak 4 buah dan kemampuannya dalam
membentuk rantai karbon, menyebabkan atom karbon mempunyai kedudukan y ang
berbeda-beda. Kedudukan tersebut adalah:
1. Atom karbon primer, yaitu atom
karbon yang terikat langsung pada 1 atom karbon yang lain.2. Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 2 atom karbon yang lain.
3. Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 3 atom karbon yang lain.
4. Atom karbon kuarterner, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 4 atom karbon yang lain.
Perhatikan contoh dibawah ini:

Dari contoh di atas, bisa Anda lihat jumlah atom karbon pada masing-masing posisi,yaitu:
primer : 5 (yang bertanda 1°) sekunder : 3 (yang bertanda 2°)
tersier : 1 (yang bertanda 3°) kuarterner : 1 (yang bertanda 4°)
SENYAWA
KARBON
Ringkasan
Materi :
A. Pengertian
dan beberapa contoh gugus fungsi
Gugus
Fungsi adalah
atom atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret homolog dan menentukan
sifat suatu senyawa. Perhatikan beberapa contoh gugus fungsi pada tabel berikut
ini.
No
|
Golongan
|
Rumus
Struktur
|
Gugus
Fungsi
|
1
|
Haloalkana
|
R
– X
|
– X
|
2
|
Alkohol(Alkanol)
|
R
– OH
|
– OH
|
3
|
Eter(Alkoksialkana
|
R-
O – R
|
O
|
4
|
Aldehid(Alkanal)
|
R
– C – R
|
|
5
|
Keton(Alkanon)
|
R
– C – R
|
|
6
|
Asam
Karboksilat(Asam Alkanoat)
|
R-
C – OH
|
|
7
|
Ester(Alkil
Alkanoat)
|
R
– C – OR
|
B.
Tata Nama Senyawa Turunan Alkana
1. Haloalkana
- Nama halogen disebutkan terlebih dahulu dan diberi nama Halo ( Fluoro, Kloro, Bromo , dan Iodo )
- Penomoran C.1 berdasarkan nama halogen yang terkecil . Halogen dianggap cabang alkil.
- Halogen yang lebih dari satu diurutkan dari yang paling reaktif. Adapun urutan kereaktifannya :
- Halogen yang sama lebih dari satu diberi awalan :
a) 2 = di , b) 3 =
tri , c) 4 =
tetra d) 5 = penta
Contoh : bromo
etana
2- kloro etana
2- bromo- 1- kloroetana
2 .
Alkohol
1. a. Nama IUPAC
- Nama IUPAC alkohol diturunkan dari nama alkana yang sesuai , dengan mengganti akhiran a menjadi ol.
Contoh : CH3 –
OH = methanol
CH3 – CH2
–OH = etanol
- Untuk senyawa alcohol yang telah mempunyai isomer, posisi gugus dinyatakan dengan awalan angka.
Contoh : CH3
– CH2 – CH2 – OH
= 1 – propanol
CH3 – CH(OH) –
CH3 = 2 –
propanol
Senyawa Turunan
Alkana: Sifat dan Gugus Fungsi

Apa sih alkana itu? Alkana adalah molekul organik yang termasuk senyawa hidrokarbon dengan ikatan tunggal. Senyawa hidrokarbon sendiri adalah senyawa kimia yang mengandung unsur hidrogen (H) dan karbon (C), atau biasa ditulis sebagai CxHy dengan x adalah jumlah karbon dan y adalah jumlah hidrogen, sedangkan alkana memiliki rumus CnH2n+2.
Alkana
memiliki beberapa sifat, yaitu:
- Merupakan hidrokarbon jenuh, dimana jumlah H sudah maksimal karena tidak ada ikatan rangkap antar C
- Reaktifitas dengan senyawa kimia lain relatif kecil, hal ini juga dikarenakan alkana tidak memiliki ikatan rangkap, karena semakin banyak ikatan rangkap, suatu senyawa kimia akan semakin reaktif
- Afinitas kecil
- Semakin panjang rantai karbonnya maka titik didih akan semakin tinggi, kecuali isomer dengan banyak cabang, maka semakin banyak cabangnya, titik didih akan semakin rendah
- Semakin panjang rantai karbonnya maka massa jenis akan semakin besar, namun tetap lebih kecil dari massa jenis air, sehingga bila alkana dan air dicampur, alkana akan berada di fase atas
- Pada suhu dan tekanan standar (STP = standard temperature and pressure), alkana dengan rantai C1-C4 memiliki wujud gas, C5-C17 memiliki wujud cair, dan C18 seterusnya memiliki wujud padat
- Tidak memiliki konduktivitas, artinya tidak menghasilkan maupun menghantarkan listrik
Umumnya
alkana diberi nama sesuai dengan jumlah atom C-nya, dimana secara umum:
CH4:
metana
C2H6:
etana
C3H8:
propana
C4H10:
butana
C5H12:
pentana
C6H14:
heksana
C7H16:
heptana
C8H18:
oktana
C9H20:
nonana
C10H22:
dekana
Senyawa
turunan alkana adalah senyawa yang dianggap berasal dari alkana yang satu atau
lebih atom H-nya diganti dengan gugus fungsi tertentu, dimana gugus fungsi
tersebut adalah di bawah ini, dengan R merujuk pada gugus alkil (CnH2n+1):
Gugus
fungsi: -OH
Struktur
umum: R-OH
Rumus
umum: CnH2n+2O
Contoh:
metanol (CH3OH) dan etanol (C2H5OH) yang
sering digunakan sebagai pelarut untuk reaksi-reaksi kimia
Gugus
fungsi: -O-
Struktur
umum: R-O-R’ (-OR’ disebut juga gugus alkoksi)
Rumus
umum: CnH2n+2O
Contoh:
dimetil eter (CH3-O-CH3/C2H6O) atau
sering disebut DME, banyak digunakan untuk pendingin/refrigerant
Gugus
fungsi: -CHO
Struktur
umum: R-CHO
Rumus
umum: CnH2nO
Contoh:
metanal (CHOH) atau sering disebut formalin/formaldehid, suatu senyawa yang
digunakan sebagai bahan pengawet mayat
Gugus
fungsi: -C=O-
Struktur
umum: R-C=O-R’
Rumus
umum: CnH2nO
Contoh:
propanon (C3H6O) atau sering disebut aseton, digunakan
untuk pembersih cat kuku
Gugus
fungsi: -COOH
Struktur
umum: R-COOH
Rumus
umum: CnH2nO2
Contoh:
Asam asetat (CH3COOH) atau sering disebut asam cuka, dapat digunakan
untuk pengawet makanan, penambah rasa makanan, dan sebagai salah satu bahan
pembuatan nata de coco
Gugus
fungsi: -COO-
Struktur
umum: R-COO-R’
Rumus
umum: CnH2nO2
Contoh:
metil salisilat (C8H8O3), banyak digunakan
untuk campuran bahan koyo
7.
Alkil Halida/Haloalkana
Gugus
fungsi: -X
Struktur
umum: R-X
Rumus
umum: CnH2n+1X
Contoh:
triklorometana (CHCl3) atau sering disebut kloroform, digunakan
sebagai obat bius
Latihan contoh soal
dan jawaban senyawa karbon
Pilihan ganda soal dan Jawaban Senyawa Karbon 20 butir. 10 uraian soal dan Jawaban Senyawa Karbon
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!
1. Dari senyawa-senyawa berikut:
1. 1-pentanol
2. 2-metil-2-butanol
3. 2-pentanol
4. 2,3-dimetil-2-pentanol
5. 3,3-dimetil-2-butanol
yang merupakan alkohol tersier adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 2 dan 5
2. Reaksi antara C2H5OH dengan H2SO4 pada suhu 140oC akan menghasilkan ….
A. CH2=CH2
B. C2H5OC2H5
C. CH3CH3
D. CH3COH
E. CH3COOH
3. Senyawa :

mempunyai nama ….
A. 3-metil-2-etilbutanal
B. 2-etil-3-metilbutanal
C. 3,3-dimetilbutanal
D. asam 2-etil-3-metilbutanoat
E. asam 3-metil-2-etilbutanoat
4. Yang merupakan isomer posisi dari dietil eter adalah ….
A. dimetil eter
B. etil metil eter
C. dipropil eter
D. metil propil eter
E. etil etil eter
5. Di antara kegunaan senyawa eter adalah sebagai ….
A. bahan untuk membuat minuman botol
B. obat maag
C. antiseptik
D. anestesi
E. pengawet
6. Senyawa:

bila direduksi dengan hidrogen akan menghasilkan ….
A. 3-metil-2-butanol
B. 3-metil-2-butanon
C. 2-metil-3-butanol
D. 2-metil-2-butanon
E. 2,3-dimetilbutanol
7. Isomer fungsional dari

adalah ….
A. asam 2-metilpropanoat
B. asam 2,2-dimetilpropanoat
C. etil propanoat
D. propil propanoat
E. metil propanoat
8. Hasil reaksi dari:

A. propil butanoat
B. etil butanoat
C. propil propanoat
D. etil propanoat
E. butil propanoat
9. Senyawa berikut yang dapat membentuk endapan merah bata dengan pereaksi Fehling adalah ….
A.

B.

C.

D.

E.

10. Reaksi : RCOOR’ + NaOH RCOONa + R’OH termasuk reaksi ….
A. penetralan
B. esterifikasi
C. penyabunan
D. alkoholisis
E. eliminasi
11. Senyawa asam karboksilat yang terdapat pada sayuran bayam adalah ….
A. asam asetat
B. asam oksalat
C. asam sitrat
D. asam formiat
E. asam laktat
12. Yang disebut sebagai freon adalah senyawa halo alkana dengan rumus molekul ….
A. CHCl3
B. C2H4Br2
C. Cl2F2C
D. C2H5Cl
E. CCl4
13. Senyawa ester yang memberikan aroma pisang dan apel masing-masing adalah ….
A. Amil valerat dan etil asetat
B. Etil asetat dan amil valerat
C. Amil valerat dan etil butirat
D. Etil butirat dan amil valerat
E. Etil formiat dan amil valerat
14. Rumus struktur yang merupakan isomer posisi dari butanol adalah ….
A. isopropil alkohol
B. 2-metilpropanol
C. dietil eter
D. 2-butanol
E. 3-metilpropanol
15. Berikut ini yang bukan merupakan kegunaan keton adalah ….
A. pelarut kutek (cat kuku)
B. pelarut plastik
C. bahan pembuatan kloroform
D. bahan pembuatan iodoform
E. bahan pembuatan Freon
16. Yang merupakan pasangan isomer fungsional dan memiliki satu atom O adalah ….
A. alkohol dan keton
B. asam karboksilat dan ester
C. alkohol dan aldehid
D. aldehid dan keton
E. eter dan keton
17. Halo alkana dapat dibuat dari reaksi substitusi ….
A. alkana dengan halogen dibantu asam sulfat
B. alkana dengan halogen dibantu sinar ultra violet
C. alkena dengan halogen dibantu asam sulfat
D. aldehid dengan halogen dibantu sinar ultra violet
E. aldehid dengan halogen dibantu asam sulfat
18. Suatu senyawa golongan alkohol yang berfungsi sebagai bahan kosmetik, pelarut obat, dan pemanis adalah ….
A. metanol
B. etanol
C. propanol
D. gliserol
E. 3-metilpentanol
19. Hasil reaksi persamaan berikut

adalah ….
A.

B.

C.

D.

E.

20. Berikut reaksi yang tidak dapat berlangsung adalah ….
A. reduksi aldehid dengan Fehling
B. reduksi keton dengan Tollens
C. oksidasi alkohol Sekunder
D. adisi alkena dengan molekul klorida
E. oksidasi aldehid
Uraian soal dan Jawaban Senyawa karbon
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Berilah nama untuk senyawa-senyawa

2. Tulislah rumus struktur dari:
a. 2,4-dimetilpentanon
b. 2,2-dimetilbutanal
c. 3-etilbutanoat
3. Tuliskan hasil reaksi persamaan reaksi berikut.
a.

b.

c.

4. Tuliskan isomer fungsional dari rumus molekul berikut.
a. C6H14O
b. C6H12O
5. Sebutkan jenis-jenis alkohol berdasarkan terikatnya gugus –OH pada atom C. Bagaimana cara membedakannya? Jelaskan.
6. Sebutkan sifat-sifat eter dan kegunaannya.
7. Apakah reaksi esterifikasi itu? Terangkan dan tuliskan reaksinya.
8. Bagaimana cara membuat senyawa aldehid? Jelaskan beserta reaksinya.
9. Bagaimana cara membedakan aldehid dan keton? Terangkan.
10. Ada berapa cara pembuatan senyawa haloalkana? Sebutkan dan jelaskan.
Kunci Jawaban
Pilihan ganda
1. C 3.B
2. B 4 D
5. D 13. B
6. A 14. D
7. E 15. E
8. B 16. D
9. C 17. B
10. C 18. D
11. B 19. B
12. C 20. B
B Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. a. 2-metil-3-pentanol
b. isopropil propil eter
c. asam 2-metilbutanoat
d. 3-bromo-1-klorobutana
2. a.

b.

c.

3. a.

b.

c.

4. a. semua senyawa alkohol dan eter yang memiliki 6 atom C.
b. semua senyawa aldehid dan keton yang memiliki 6 atom C.
5. Jenis alkohol : primer, sekunder, dan tersier. Cara membedakannya dengan reaksi oksidasi. Alkohol primer dioksidasi menjadi aldehid, alkohol sekunder menjadi keton, sedangkan alkohol tersier tidak bereaksi.
6. Sifat fisik: harum, sukar larut dalam air, mudah menguap dan mudah terbakar, titik didih rendah. Kegunaan: sebagai zat pembius dan pelarut non-polar.
7. Reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dari alkanol dan etanoat.
8. Dengan oksidasi alkohol primer atau dengan mereduksi alkanoat.
9. Aldehid dan keton dapat dibedakan dengan reaksi reduksi menggunakan pereaksi Fehling dan Tollens.
10. Dengan memutuskan ikatan rangkap pada alkena menggunakan asam halida (HX) atau dengan senyawa halogen (X2), substitusi halogen pada alkana, dan reaksi substitusialkoksi alkana dengan asam halida.
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!
1. Dari senyawa-senyawa berikut:
1. 1-pentanol
2. 2-metil-2-butanol
3. 2-pentanol
4. 2,3-dimetil-2-pentanol
5. 3,3-dimetil-2-butanol
yang merupakan alkohol tersier adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 2 dan 5
2. Reaksi antara C2H5OH dengan H2SO4 pada suhu 140oC akan menghasilkan ….
A. CH2=CH2
B. C2H5OC2H5
C. CH3CH3
D. CH3COH
E. CH3COOH
3. Senyawa :

mempunyai nama ….
A. 3-metil-2-etilbutanal
B. 2-etil-3-metilbutanal
C. 3,3-dimetilbutanal
D. asam 2-etil-3-metilbutanoat
E. asam 3-metil-2-etilbutanoat
4. Yang merupakan isomer posisi dari dietil eter adalah ….
A. dimetil eter
B. etil metil eter
C. dipropil eter
D. metil propil eter
E. etil etil eter
5. Di antara kegunaan senyawa eter adalah sebagai ….
A. bahan untuk membuat minuman botol
B. obat maag
C. antiseptik
D. anestesi
E. pengawet
6. Senyawa:

bila direduksi dengan hidrogen akan menghasilkan ….
A. 3-metil-2-butanol
B. 3-metil-2-butanon
C. 2-metil-3-butanol
D. 2-metil-2-butanon
E. 2,3-dimetilbutanol
7. Isomer fungsional dari

adalah ….
A. asam 2-metilpropanoat
B. asam 2,2-dimetilpropanoat
C. etil propanoat
D. propil propanoat
E. metil propanoat
8. Hasil reaksi dari:

A. propil butanoat
B. etil butanoat
C. propil propanoat
D. etil propanoat
E. butil propanoat
9. Senyawa berikut yang dapat membentuk endapan merah bata dengan pereaksi Fehling adalah ….
A.

B.

C.

D.

E.

10. Reaksi : RCOOR’ + NaOH RCOONa + R’OH termasuk reaksi ….
A. penetralan
B. esterifikasi
C. penyabunan
D. alkoholisis
E. eliminasi
11. Senyawa asam karboksilat yang terdapat pada sayuran bayam adalah ….
A. asam asetat
B. asam oksalat
C. asam sitrat
D. asam formiat
E. asam laktat
12. Yang disebut sebagai freon adalah senyawa halo alkana dengan rumus molekul ….
A. CHCl3
B. C2H4Br2
C. Cl2F2C
D. C2H5Cl
E. CCl4
13. Senyawa ester yang memberikan aroma pisang dan apel masing-masing adalah ….
A. Amil valerat dan etil asetat
B. Etil asetat dan amil valerat
C. Amil valerat dan etil butirat
D. Etil butirat dan amil valerat
E. Etil formiat dan amil valerat
14. Rumus struktur yang merupakan isomer posisi dari butanol adalah ….
A. isopropil alkohol
B. 2-metilpropanol
C. dietil eter
D. 2-butanol
E. 3-metilpropanol
15. Berikut ini yang bukan merupakan kegunaan keton adalah ….
A. pelarut kutek (cat kuku)
B. pelarut plastik
C. bahan pembuatan kloroform
D. bahan pembuatan iodoform
E. bahan pembuatan Freon
16. Yang merupakan pasangan isomer fungsional dan memiliki satu atom O adalah ….
A. alkohol dan keton
B. asam karboksilat dan ester
C. alkohol dan aldehid
D. aldehid dan keton
E. eter dan keton
17. Halo alkana dapat dibuat dari reaksi substitusi ….
A. alkana dengan halogen dibantu asam sulfat
B. alkana dengan halogen dibantu sinar ultra violet
C. alkena dengan halogen dibantu asam sulfat
D. aldehid dengan halogen dibantu sinar ultra violet
E. aldehid dengan halogen dibantu asam sulfat
18. Suatu senyawa golongan alkohol yang berfungsi sebagai bahan kosmetik, pelarut obat, dan pemanis adalah ….
A. metanol
B. etanol
C. propanol
D. gliserol
E. 3-metilpentanol
19. Hasil reaksi persamaan berikut

adalah ….
A.

B.

C.

D.

E.

20. Berikut reaksi yang tidak dapat berlangsung adalah ….
A. reduksi aldehid dengan Fehling
B. reduksi keton dengan Tollens
C. oksidasi alkohol Sekunder
D. adisi alkena dengan molekul klorida
E. oksidasi aldehid
Uraian soal dan Jawaban Senyawa karbon
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Berilah nama untuk senyawa-senyawa

2. Tulislah rumus struktur dari:
a. 2,4-dimetilpentanon
b. 2,2-dimetilbutanal
c. 3-etilbutanoat
3. Tuliskan hasil reaksi persamaan reaksi berikut.
a.

b.

c.

4. Tuliskan isomer fungsional dari rumus molekul berikut.
a. C6H14O
b. C6H12O
5. Sebutkan jenis-jenis alkohol berdasarkan terikatnya gugus –OH pada atom C. Bagaimana cara membedakannya? Jelaskan.
6. Sebutkan sifat-sifat eter dan kegunaannya.
7. Apakah reaksi esterifikasi itu? Terangkan dan tuliskan reaksinya.
8. Bagaimana cara membuat senyawa aldehid? Jelaskan beserta reaksinya.
9. Bagaimana cara membedakan aldehid dan keton? Terangkan.
10. Ada berapa cara pembuatan senyawa haloalkana? Sebutkan dan jelaskan.
Kunci Jawaban
Pilihan ganda
1. C 3.B
2. B 4 D
5. D 13. B
6. A 14. D
7. E 15. E
8. B 16. D
9. C 17. B
10. C 18. D
11. B 19. B
12. C 20. B
B Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. a. 2-metil-3-pentanol
b. isopropil propil eter
c. asam 2-metilbutanoat
d. 3-bromo-1-klorobutana
2. a.

b.

c.

3. a.

b.

c.

4. a. semua senyawa alkohol dan eter yang memiliki 6 atom C.
b. semua senyawa aldehid dan keton yang memiliki 6 atom C.
5. Jenis alkohol : primer, sekunder, dan tersier. Cara membedakannya dengan reaksi oksidasi. Alkohol primer dioksidasi menjadi aldehid, alkohol sekunder menjadi keton, sedangkan alkohol tersier tidak bereaksi.
6. Sifat fisik: harum, sukar larut dalam air, mudah menguap dan mudah terbakar, titik didih rendah. Kegunaan: sebagai zat pembius dan pelarut non-polar.
7. Reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dari alkanol dan etanoat.
8. Dengan oksidasi alkohol primer atau dengan mereduksi alkanoat.
9. Aldehid dan keton dapat dibedakan dengan reaksi reduksi menggunakan pereaksi Fehling dan Tollens.
10. Dengan memutuskan ikatan rangkap pada alkena menggunakan asam halida (HX) atau dengan senyawa halogen (X2), substitusi halogen pada alkana, dan reaksi substitusialkoksi alkana dengan asam halida.
Haloalkana adalah senyawa karbon yang mengandung halogen.
Haloalkana memiliki rumus umum : CnH2n+1X
X adalah atom halogen (F, Cl, Br, I). Dengan kata lain,
haloalkana adalah senyawa karbon turunan alkana yang atom H-nya diganti oleh
atom halogen.
1. Aturan Penamaan / Tata Nama Haloalkana
Tata nama senyawa haloalkana diawali dengan kata fluoro,
kloro, bromo, atau iodo dan diikuti nama alkana yang mengikatnya.
Contoh :
CH3–CH2–I
|
Monoiodoetana
|
CH3–CH2–CH2–CH2Cl
|
Monoklorobutana
|
CH2Br–CH2Br
|
1,2–dibromoetana
|
CHCl3
|
Triklorometana
(kloroform)
|
CCl4
|
Tetraklorometana
(karbon tetraklorida)
|
2. Isomer Haloalkana
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul
sama, tetapi susunan atom-atomnya berbeda. Ada beberapa macam isomer, seperti
isomer posisi, isomer struktur, isomer fungsional, dan isomer cistrans.
Berdasarkan fakta, haloalkana memiliki isomer posisi dan
isomer struktural. Perhatikan struktur haloalkana berikut.
Kedua senyawa itu memiliki rumus molekul sama, yakni C3H7Cl, tetapi
posisi atom klorin berbeda. Pada 1–kloropropana terikat pada atom karbon nomor
1, sedangkan pada 2–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 2. Kedua
senyawa ini dikatakan berisomer satu sama lain, yaitu isomer posisi.
Isomer struktur menyatakan perbedaan struktur dari senyawa
haloalkana yang memiliki rumus molekul sama. Perhatikan struktur molekul
berikut dengan rumus molekul sama, yakni C4H9Cl.
Ketiga senyawa itu tergolong halobutana, tetapi berbeda
strukturnya. Oleh karena itu, ketiga senyawa tersebut berisomer struktur
(senyawa dengan rumus molekul sama, tetapi berbeda struktur molekulnya).
Disamping itu, 1–klorobutana dan 2–klorobutana berisomer posisi.
3. Sifat Haloalkana
Senyawa klorometana dan kloroetana berwujud gas pada suhu
kamar dan tekanan normal. Haloalkana yang lebih tinggi berupa cairan mudah
menguap. Titik didih isomer haloalkana berubah sesuai urutan berikut: primer
> sekunder > tersier, seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 1. Titik Didih Senyawa Haloalkana
Senyawa
|
Titik
Didih (°C)
|
1–kloropropana
|
46
|
2–kloropropana
|
34,8
|
1–klorobutana
|
77
|
2–klorobutana
|
68
|
1–kloro–2–metil
propana
|
69
|
2–kloro–2–metil
propana
|
51
|
Sumber:
Kimia Lengkap SPPM, 1985
|
Energi ikatan rata-rata (dalam kJ mol–1): C–F = 485; C–Cl =
339; C–Br = 284; C–I = 213. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa iodoalkana paling
reaktif untuk gugus alkil yang sama. Ikatan C–F adalah paling kuat sehingga
senyawa fluoroalkana relatif stabil dan banyak digunakan sebagai gas propelan
dalam bentuk aerosol.
Haloalkana dapat dihidrolisis menjadi alkohol yang
bersesuaian jika diolah dengan basa alkali berair. Persamaan reaksinya:
Refluks
|
||
C2H5Br
+ NaOH(berair)
|
→
|
C2H5OH
+ NaBr
|
Etanol cair dapat digunakan sebagai pelarut untuk haloalkana.
Atom halogen pada haloalkana dapat diganti oleh gugus siano (–CN) dengan cara
pemanasan. Contohnya, bromopropana dicampurkan dengan kalium sianida dalam
alkohol cair akan membentuk propanonitril dan kalium bromida. Persamaan
reaksinya:
Refluks
Alkohol
|
||
C2H5Br
+ KCN
|
→
|
C2H5CN
+ KBr
|
Jika haloalkana dipanaskan dalam larutan amonia beralkohol
dalam wadah tertutup akan dihasilkan amina. Persamaan reaksinya :
∆
|
||||
C2H5Br
+ 2HN3
|
→
|
C2H5NH2
|
+
|
HBr
|
Etilamina
|
Refluks adalah teknik mendidihkan cairan dalam wadah labu
distilasi yang disambung dengan alat pengembun (kondensor refluks) sehingga
cairan terus-menerus kembali ke dalam wadah.
Pergantian atom atau gugus oleh atom atau gugus lain
dinamakan reaksi substitusi.
4. Pembuatan dan Kegunaan Senyawa Haloalkana
Senyawa haloalkana tidak dapat dibuat langsung dari alkana
melalui reaksi substitusi sebab hasilnya selalu campuran haloalkana, seperti
ditunjukkan pada reaksi berikut.
4CH4 + 5Cl2 → CH3Cl + CH2Cl2
+ CHCl3 + CCl4 + 5H2
Untuk membuat haloalkana tunggal bergantung pada senyawa
haloalkana yang akan diproduksi. Reaksinya tidak melalui reaksi substitusi,
tetapi melalui beberapa tahap reaksi.
a. Pembuatan Haloform (CHX3)
Jika etanol direaksikan dengan X2 (Cl2
atau I2) dalam suasana basa (NaOH), mula-mula etanol dioksidasi
menjadi etanal (aldehid). Kemudian, bereaksi dengan X2 membentuk
trihaloetanal (CX3–COH). Dalam suasana basa, trihaloetanal berubah
menjadi haloform. Tahap-tahap reaksinya sebagai berikut.
Senyawa karbon yang dapat dibuat menjadi senyawa haloalkana
adalah senyawa yang memiliki gugus metil terikat pada atom C yang berikatan
dengan atom oksigen. Rumus umumnya :
Contohnya, etanol, etanal, aseton, dan senyawa yang sejenis.
Jika alkana direaksikan dengan halogen pada suhu tinggi atau adanya cahaya
ultraviolet, akan terbentuk campuran alkilhalida.
hν
|
||
3CH4
+ 6Cl2
|
→
|
CH3Cl
+ CH2Cl2 + CHCl3 + 6HCl
|
Reaksi antara CH4 dan Cl2 memiliki
sifat-sifat khas sebagai berikut.
1) Reaksi tidak terjadi dalam keadaan gelap atau pada suhu
rendah.
2) Reaksi terjadi jika ada cahaya ultraviolet atau pada suhu
di atas 250 °C.
3) Sekali reaksi dimulai, reaksi akan terus berlangsung hingga
pereaksi habis atau cahaya ultraviolet dihilangkan.
Hasil reaksi meliputi CH2Cl2 (diklorometana), CHCl3 (kloroform), CCl4 (karbon
tetraklorida), CH3Cl (klorometana), dan C2H6. Fakta
ini mengisyaratkan adanya mekanisme reaksi berantai yang melibatkan tiga
proses, yaitu pemicu rantai, perambatan rantai, dan pengakhiran rantai.
1) Pemicu Rantai
Molekul Cl2 dapat dipecah menjadi
sepasang atom klor dengan menyerap energi dari cahaya ultraviolet atau kalor.
Cl2 + energi → 2Cl•
ΔH°
= 243,4 kJ mol–1
Atom klor yang dihasilkan pada reaksi ini adalah radikal
bebas sebab mengandung satu elektron tidak berpasangan.
2) Perambatan Rantai
Radikal bebas seperti atom Cl• sangat reaktif. Atom Cl• dapat
mengeluarkan atom hidrogen dari CH4 membentuk HCl dan radikal CH3•
Radikal CH3• selanjutnya mengeluarkan atom klor dari
molekul Cl2 membentuk CH3Cl dan
radikal Cl• yang baru.
CH4
+ Cl• → CH3• + HCl
|
ΔH°
= –16 kJ mol–1 CH
|
CH3•
+ Cl2 → CH3Cl + Cl•
|
ΔH°
= –87 kJ mol–1 CH3Cl
|
Oleh karena atom Cl• juga dibangkitkan pada tahap kedua maka
setiap atom Cl• yang bereaksi pada tahap pertama reaksi akan berkesinambungan
(berantai). Reaksi berantai ini terjadi sampai dengan radikal yang terlibat
dalam tahap perambatan rantai dihancurkan.
3) Pengakhiran Rantai
Radikal yang mempertahankan reaksi terus berlangsung suatu
ketika dapat bergabung antar sesamanya dalam tahap pengakhiran rantai.
Pengakhiran rantai dapat terjadi dalam tahap berikut.
2Cl•
→ Cl2
|
ΔH°
= –243,4 kJ mol–1 Cl2
|
CH3•
+ Cl• → CH3Cl
|
ΔH°
= –330,0 kJ mol–1 CH3Cl
|
2CH3•
→ CH3CH3
|
ΔH°
= –350,0 kJ mol–1 CH3CH3
|
Tahap akhir dapat terjadi dengan cara dinetralkan oleh
dinding reaktor.
b. Kegunaan Kloroform (CHCl3)
Kloroform merupakan senyawa karbon berwujud cair yang mudah
menguap pada suhu kamar dan berbau khas. Kloroform tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam alkohol atau eter. Kloroform biasa digunakan untuk obat bius
(anestetika) dan sebagai pelarut untuk lemak, lilin, dan minyak.
Namun demikian, efek samping dari kloroform dapat merusak
hati sehingga jarang dipakai sebagai obat bius, kecuali untuk penelitian di
laboratorium. Haloalkana yang sering dipakai sebagai obat bius adalah
2–bromo–2–kloro–1,1,1–trifluoroetana.
c. Kegunaan Iodoform (CHCl3) dan
Tetraklorokarbon (CCl4)
Iodoform berwujud padat pada suhu kamar, berwarna kuning, dan
mempunyai bau yang khas. Iodoform sering digunakan sebagai antiseptik.
Karbon tetraklorida merupakan zat cair yang tidak berwarna
dengan massa jenis lebih besar dari air. Uap CCl4 tidak
terbakar sehingga sering digunakan sebagai pemadam kebakaran. Selain itu, juga
digunakan sebagai pelarut untuk lemak dan minyak.
d. Kegunaan Kloroetana (C2H5Cl) dan
Fluorokarbon (CF2Cl2)
Kloroetana banyak digunakan untuk pembuatan tetraetil timbal
yang ditambahkan ke dalam bensin untuk memperbaiki bilangan oktan.
4CH3CH2Cl + 4Na + 4Pb → (CH3CH2)4Pb
+ 4NaCl + 3Pb
Fluorokarbon merupakan senyawa karbon yang mudah menguap,
tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan tidak berbau, terutama senyawa
freon–12 (CF2Cl2). Freon–12 digunakan secara luas sebagai
pendingin dan sebagai gas propelan dalam aerosol. Jenis fluorokarbon yang
paling banyak dipakai adalah CCl3F dan CF2Cl2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar